Baca selengkapnya......
Pagi ini, Ust. Yahya Aziz menyampaikan tentang Wasiat Ali bin Abi Tholib yang disampaikan sebelum beliau meninggal kepada yaitu :
"Ada 4 perkara yang aku berikan kepadamu, jika kamu melakukan 4 perkara ini engkau akan selamat dunia dan akhirat, yaitu : sekaya-kaya kekayaan itu adalah akal pikiran, kefakiran yang membahayakan adalah kebodohan, kesombongan yang paling bahaya adalah ujub diri dan sebaik-baik perkara adalah akhlak yang mulia"
Bagaimana penjelasan tentang wasiat Ali bin Abi Tholib tersebut?
Supaya lebih jelas, ikuti kajian beliau di bawah ini ...
BOX INDOWEBSTER 4SHARED
Pagi ini, Ust. Abdurrahman Nafis menjelaskan hadis ke 496 di kitab Bulughul Maram pada bab puasa.
Ibadah minim, Derajat Terangkat
Kebanyakan dari kita termasuk manusia yang pas-pasan, ibadah tidak terlalu khusyu, amal ibadah pun sedikit. Bagaimana supaya meskipun ibadah kita sedikit tapi derajat kita terangkat ?
Menurut Ust. Syukron ada 4 hal yang dapat membuat derajat kita naik, yaitu :
1. Sopan Santun (Akhlakul Karimah)
2. Rendah hati
3. Berperangai pemurah
4. Suka Menolong orang lain
Supaya lebih jelas, ikuti kajian beliau di bawah ini ...
BOX INDOWEBSTER 4SHARED
Mengawali bulan puasa, Ustad Sumardi Erlambang tidak melanjutkan tafsir kontekstual mengenai ayat ke 11 dari surat An-Naba'.
Tetapi beliau memberikan beberapa catatan mengenai puasa Ramadhan, 2 catatan penting diantaranya :
1. Mengapa ada perbedaan dalam penentuan awal puasa
2. Tujuan puasa
Setelah mendengarkan kajian beliau mengenai tujuan puasa, saya pribadi merasa seakan-akan belum pernah berpuasa seharipun.
Silahkan nikmati kajian beliau dibawah ini ......
.........
"dan kami jadikan malam sebagai pakaian"
Ustad Sumardi Erlambang kembali menjelaskan tafsir kontekstual mengenai ayat ke 10 dari surat An-Naba' diatas. Bagaimana beliau memaknai setiap suku kata dari ayat diatas?
Silahkan dinikmati dibawah ini ......
.........
"dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat"
Penggalan surat diatas adalah ayat ke 9 dari surat An-Naba'. Sebuah ayat yang singkat dan sederhana, namun ternyata pengetahuan yang luas diperlukan untuk mengupas ayat ini lebih dalam.
Bagaimana ulasan Ustad Sumardi Erlambang mengenai ayat ini ?
Dalam ulasan beliau juga banyak menyinggung masalah lain antara lain kontroversi tentang Ashabul Kahfi yang menurut saya, telah beliau jelaskan dengan lebih sederhana dan "logis".
Silahkan dinikmati dibawah ini ......
.........
Kajian Keluarga pagi ini akan membahas tentang "Istri yang bekerja"
Bagaimana "panasnya" diskusi antara ustadz Yahya Aziz dengan ibu-ibu ?
Silahkan dinikmati dibawah ini ......
.........
KH abdurrahman Nafidz, Lc pada pagi ini akan membahas lanjutan Kitab Hadits Bulughul Mahrom pada bab berpakaian.
Bagaimana kesimpulan akhir tentang berpakaian menurut Islam ?
Silahkan dinikmati dibawah ini ......
.........
Akhirnya ....... bisa update lagi .....
Untuk hari ini, edisi khusus untuk persembahan dari Ustad Sumardi, selamat atas blog barunya ....
Tafsir QS Ali Imron ayat 77-78
Tafsir QS Ali Imron ayat 79
Tafsir QS An-Naba' ayat 1-4
Tafsir QS An-Naba' ayat 5-6
Tafsir QS An-Naba' ayat 7
Kajian Al Quran minggu ini akan membahas QS Ali Imron ayat 75-76
75. di antara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi Kami terhadap orang-orang ummi[1]. mereka berkata Dusta terhadap Allah, Padahal mereka mengetahui.
76. (Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya[2] dan bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.
[1] Yang mereka maksud dengan orang-orang Ummi dalam ayat ini adalah orang non Yahudi termasuk orang Arab.
[2] Yakni janji yang telah dibuat seseorang baik terhadap sesama manusia maupun terhadap Allah.
Ayat ini menggambarkan secara detail tentang kondisi sosial orang Yahudi dalam kalangan masyarakat Madinah waktu itu, supaya kita dapat mengambil hikmah untuk kehidupan saat ini. Pada saat itu, kondisi sosial orang Yahudi di Madinah terbagi menjadi 2 yaitu ;
1. Orang Yahudi yang amanah yang akan mengembalikan setiap amanah walaupun hanya senilai 1 dinar (sangat sedikit)
2. Orang Yahudi yang kurang amanah yang akan mengembalikan amanah setelah kita menagihnya berkali-kali
Amanah berasal dari akar kata yang sama dengan iman. Iman berarti aman, nyaman.
Menurut ustad Sumardi Erlambang, Titik aman (Iman) itu dapat dibagi 2 macam yaitu :
1. Titik aman dalam konteks teologi
Orang yang beriman adalah orang yang telah sampai di titik aman (yakin) ketika dia bisa menerima bahwa Tuhan itu ada dan bisa diterima dengan argumen rasional dan pengalaman setelah berbagai pengalaman yang berliku-liku.
2. Titik aman dalam konteks sikap etis
Ketika seseorang memberi tampilan sikap baik kepada diri sendiri maupun orang lain dalam lingkungannya.
Pertanyaan dari pendengar
1. Apakah benar nabi Isa (Yesus) diangkat ke Langit seperti kisah kenaikan Isa?
Nabi Isa sudah wafat, dan beliau diangkat bukan ke langit seperti banyak keyakinan orang Nasrani. Tetapi diangkat ke sisi Allah dalam arti diangkat kemuliannya karena beliau gagal disalib oleh para pendeta Yahudi (hukuman salib waktu itu adalah hukuman paling hina yang akan dijatuhkan kepada para pengkhianat negara).
Nabi Isa juga tidak akan diturunkan lagi ke dunia ini untuk berbagai hal seperti yang sebagian dari kita pahami selama ini misalnya untuk membunuh dajjal, menjadi hakim yang adil dll). Semua ini diajarkan oleh Paulus bukan ajaran kitab suci Injil.
Karena itu, kita tidak usah ikut-ikut meyakini ajaran Paulus.
2. Banyak para pejabat kita sekarang tidak lagi amanah, bagaimana sikap kita?
Rasulullah pernah bersabda:
“Kehancuran umat terdahulu Ketika para pembesar melakukan kejahatan mereka lepas dari kejahatan tetapi jika orang kecil yang melakukan kesalahan maka hukum ditegakkan seadil-adilnya, dan kemudian beliau berkata “seandainya Fatimah putirku mencuri maka aku sendiri yang akan memotong tangannya”
Seharusnya penegakan hukum tidak hanya diterapkan pada para mantan pejabat tetapi juga kepada pejabat yang aktif. Dan yang salah harus diturunkan sesuai dengan prosedurnya.
3. Ada tetangga saya yang orangnya Soleh namun dia miskin, kami ingin membantunya namun dia merasa sudah bahagia. Bagaimana sikap kita?
Menurut saya kufur itu dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Kufur Teologis
2. Kufur Nikmat
Mungkin sikap tetangga bapak itu dilandasi dengan sikap qonaah menerima kenyataan dengan lapang dada dalam tasawuf beliau sudah dalam maqom ridho. Untuk mencapai kebahagiaan maka kita boleh bersikap qonaah seperti itu.
Tetapi untuk harga diri dan kejayaan umat dibandingkan dengan umat agama lainmaka kita harus mengambil sikap lain, umat Islam harus menjadi orang yang kaya raya dan dapat membantu Islam dengan kekayaannya. Bagaimana kalau 2 milyar umat Islam mengambil jalan “qonaah”, maka kita akan dipandang rendah oleh umat agama lain. maka kita seharusnya dapat menjadi seperti Abu Said Al Qudri atau Saad bin Abu Waqos, tidak menjadi Bilal terus terusan.
“Miskin itu dosa”
Kalau kita miskin karena nikmat (sarana) hidup yang diberikan oleh Allah tidak kita kelola dengan baik sehingga tidak menghasilkan rejeki yang melimpah. Bisa jadi ini merupakan azab karena kita kurang menyukuri nikmat itu akibat kurang bekerja keras memanfaatkan nikmat Allah.
Ada sebuah "kisah hikayat sufi" yang menarik yang bisa kita ambil hikmahnya, begini ceritanya ….
Pada zaman dahulu ada seorang Sufi yang kaya raya bernama Said al Balkhi. Pada suatu saat Al Balkhi bertemu seorang sufi lain yang fakir bernama Ibrahim bin Adham. Ibrahim bin Adham berkata kepada Al Balkhi :
“Hai hamba dunia, kasihan, hidupmu dibelenggu dunia kemana pergi, dunia kau bawa”
Mendengar hal itu, Al Balkhi tidak tersinggung karena beliau telah menerapkan jalan kaya raya sebagai jalan kesufiannya, lalu ia bertanya kepada Ibrahim bin Adham
“Bapak luar biasa hebatnya dalam kefakiran tetap tabah, dalam kemiskinan tetap optimis, bagaimana kisahnya sehingga anda dapat melakukan ini?”
Lalu Ibrahim bin Adham bersenandung
“Oh Kemiskinan, engkaulah mahkotaku”
Kemudian ia berkisah dengan semangat…….
“Dulu aku adalah seorang gubernur di kawasan Bukhara yang berkuasa dan kaya raya, suatu saat saya berburu rusa namun tidak menemui seekor rusapun, yang kami dapat hanya seekor burung, saya panah dan kemudian jatuh kena sayapnya, kepada burung itu saya berkata:
“Hai burung, sebentar lagi kau akan mati terimalah nasib burukmu karena kamu tidak dapat terbang lagi. Tidak lama kemudian setelah saya tinggal sebentar. Tiba-tiba ada seekor burung lain yang menyambar burung yang terluka tadi dan membawanya ke sebuah danau. Burung yang sehat itu kemudian memberi minuman dan makanan kepada burung yang terluka sampai sehat dan dapat terbang lagi.”
Kemudian saya berkesimpulan bahwa :
“Sang Pemberi Rizki telah memberikan rizki cukup kepada seekor burung yang pincang lagi buta dan jauh dari teman-temannya ini. Kalau begitu, Tuhan Maha Pemberi tentu akan pula mencukupi rizkiku sekalipun aku tidak bekerja. Oleh karena itu, aku pun memutuskan untuk segera pulang dan berhenti dari gubernur dan meninggalkan semua harta dan keluarganya.”
Mendengar penuturan sahabatnya itu,Ibrahim berkata,
“Cerita anda luar biasa, tapi mengapa anda memposisikan diri menjadi burung yang lemah dan patah sayapnya bukan menjadi burung yang sehat dan kuat dan menolong burung-burung lain yang lemah?
Mengapa engkau mengikhlaskan dirimu sendiri untuk hidup di atas belas kasihan orang lain ?
Mengapa kamu tidak berpikiran sehat untuk mencoba perilaku burung yang sehat ? Apakah kamu tidak tahu bahwa tangan di atas itu lebih mulia daripada tangan di bawah ?”
Mendengar hal itu Al Balkhi menyadari kesalahannya kemudian beliau bekerja keras sehingga suatu saat kelak beliau menjadi tokoh Sufi yang terkenal dan kaya raya.
Khasidah kejujuran
Ia pun akhirnya bertanya-tanya
Dalam hidup yang penuh tipu muslihat ini
Ternyata kejujuran bisa seperti bunga mawar di ranting yang liar
Didekat kelopak yang indah itu selalu siap siaga duri yang mencakar
Kita pun bisa luka
Jika kejujuran itu kita genggam dengan terlalu bersemangat
Dan iman pun seperti orang yang lidahnya terkatup
Kini yang terlihat hanya duri bukan kuntum itu
Dan setiap dosa akhirnya punya dalihnya sendiri-sendiri
Dan manusia, ia dibenihkan dalam dosa
Hingga kesucian bukanlah milik manusia
Dan dosa harus diterima bahkan dimaafkan
Hidup pun tak dapat dituntut dengan nilai-nilai
Dan akhirnya, tak satu manusia pun yang bisa disalahkan
Oh alhamdulillah ……..
hidup ternyata bukan pelangi yang terbentang di langit sore
Dan kita pun sadar
Memang hidup sering buta
Namun hati tidak
Silahkan simak audio kajian beliau secara lengkap dibawah ini ...........
.........
Agenda Pesantren memuat berbagai agenda kegiatan dari berbagai pondok pesantren yang berhubungan dengan Pengajian Cinta, baik yang berupa acara-acara rutin maupun acara-acara insidentil yang akan digelar dalam beberapa bulan ke depan.
Jika ada agenda lain anda dapat mengirimkan ke email kami di pengajianislami@gmail.com, tanpa biaya iklan (hehehe)
Bagi anda yang berminat mengikutinya, silahkan simak jadwal agenda selengkapnya :
Mohon maaf tidak bisa meng-upload audio kajian selama 2 minggu ini, silahkan dinikmati .....
1 Mei 2012
3 Mei 2012
4 Mei 2012
5 Mei 2012
7 Mei 2012
8 Mei 2012
9 Mei 2012
11 Mei 2012
Sudah lama KH Ma'ruf Islamuddin tidak bisa memberikan kajiannya yang khas disini. Oleh karena itu silahkan dinikmati kajian beliau tentang "Haji" di bawah ini .......
.........
Kajian Penguripan yang diasuh oleh KH Imam Chambali pada pagi ini mengambil tema “SANTET”
Dalam sebuah kisah di Kitab Dalailun Nubuwwah mengisahkan bahwa Rasulullah disihir lalu turun surah al-Falaq dan An-Naas guna menjampinya kemudian beliau sembuh.
Banyak kontroversi tentang kisah ini karena banyak alim ulama Islam yang jauh dibawah beliau S.A.W. terjaga dari sihir. Masak nabinya bisa kena santet. Banyak juga yang membantah kisah ini seperti di blog dilldar dan masih banyak lagi
Karena itu mari kita pelajari bersama dan silahkan simak sendiri audio kajiannya di bawah ini ……………
.........
Bengkel Pagi ini ustad Syukron sedang Umroh maka beliau diganti oleh KH Imam Chambali Pengasuh Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya. Pagi ini beliau mengambil tema “3 golongan orang yang paling dibenci oleh Allah SWT” Naudzubillahi min dzalik
Dalam sebuah hadits disebutkan
“Ada tiga golongan yang Allah tidak pernah mau berbicara dengannya di akhirat, dan Allah tidak akan pernah mensucikan dosa-dosanya dan Allah tidak akan pernah mau melihat kepadanya bahkan mereka mendapat siksa yang sangat pedih, mereka adalah orang tua yang suka berzina, pemimpin yang tidak menepati janji, orang miskin yang sombong”
Dari hadits ini, kita berharap akan dihindarkan dari kemungkinan
masuk menjadi tiga golongan yang sangat dibenci Allah ini. Tiga golongan
ini antara lain:
1. Orang tua yang suka berzina
Bertambah
umur seharusnya membuat orang semakin menjauh dari perbuatan maksiat,
bukan sebaliknya malah semakin menjadi-jadi. Sering kali kita dengar
berita ada orang tua yang justru meninggal di lokalisasi atau tempat
hiburan. Sungguh menjadi aib tidak hanya bagi almarhum, lebih-lebih bagi
keluarga yang ditinggalkannya.
2. Pemimpin yang tidak menepati janji
Di
Indonesia yang kita cintai ini, sungguh banyak pemimpin yang hanya
mengobral janji dan tidak pernah menepatinya. Hal ini mengakibatkan
Indonesia sering ditimpa berbagai musibah dan tidak pernah tentram.
3. Orang miskin yang sombong
Orang kaya yang sombong masih pantas karena ada yang disombongkan namun jika orang miskin sombong sungguh terlalu…..
Untuk lebih jelasnya simak audio kajian beliau di bawah ini ......
.........
Pagi ini ustad Abdurrahman Nafidz kembali berkenan mengisi kajian hadits di radio El Victor Surabaya. Yang dibahas adalah hadits di kitab Bulughul Mahram bab jenazah hadits no 424.
Kajian Tafsir Al Quran, Jumat 14 April 2012
Pagi ini, Ustad Sumardi melanjutkan kembali tafsir dari surat Ali Imron yang telah sampai di ayat 69-71
69. segolongan dari ahli kitab ingin menyesatkan kamu, Padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.
70. Hai ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, Padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
71. Hai ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan Menyembunyikan kebenaran, Padahal kamu mengetahuinya?
Pada awal ayat ke 69 surat Ali Imron terdapat kata yang menarik yaitu “waddat” artinya kecintaan atau keinginan yang luar biasa dan demi kecintaan itu orang (yang diliputi “wadat” ini) akan rela mengorbankan segala sesuatu untuk mencapai kecintaan atau keinginan yang luar biasa itu. Kata “waddat” ini dipakai untuk menggambarkan keinginan sebagian orang-orang ahli kitab yang luar biasa untuk menyesatkan kaum muslim.
Mengapa keinginan mereka begitu besar?
Disebutkan dalam surat Al Baqarah: 109
109. sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dari ayat diatas tergambar bahwa ada kecemburuan sosial dan kedengkian yang begitu besar dari kaum Yahudi kepada nabi Muhammad dan kaum Islam pada waktu itu, karena posisi mereka di Madinah saat itu mulai tergeser oleh kaum Muslim baik dari segi sosial, agama dan terutama ekonomi.
Posisi Yahudi sebelum umat Islam datang ke Madinah :
1. Sangat mapan dan posisi tawarnya tinggi
2. Mereka merasa superior dalam hal agama karena punya kitab suci, sedangkan penduduk asli Medinah tidak memiliki kitab suci
3. Secara ekonomi, posisi penduduk asli Madinah profesinya masih tradisional misalnya perkebunan, kerajinan, sedangkan kaum Yahudi bergerak dibidang perdagangan yang menentukan pasar.
Posisi Yahudi setelah umat Islam datang ke Madinah :
1. Posisi ekonomi mereka terancam oleh kedatangan para umat Islam dari Mekkah yang rata-rata juga berprofesi sebagai pedagang seperti Abu Said al Kudri, Amr bin Ash, sehingga timbul pasar-pasar baru di Madinah sehingga umat Yahudi tidak lagi memegang posisi tawar yang tinggi seperti dulu.
2. Posisi sosial agama mereka terganggu oleh klaim kerasulan nabi Muhammad yang mengakibatkan banyak penduduk asli Madinah yang masuk Islam dan kini umat Yahudi tidak lagi dianggap sebagai umat yang “istimewa” karena memiliki kitab suci.
3. Posisi politik nabi Muhammad semakin meningkat dan mengancam posisi kaum Yahudi
Dari berbagai sebab itu, kemudian mereka melakukan berbagai provokasi untuk menyesatkan umat Islam seperti:
1. Mengatakan bahwa Al Quran adalah saduran bebas dari Taurat karena banyak cerita yang sama. Padahal kalau kita mempelajari kedua kitab itu maka hal itu dengan mudah akan terbukti tidak benar.
2. Mereka menganggap bahwa nabi Muhammad adalah murid dari seorang pendeta Yahudi
3. Mereka menganggap bahwa nabi Muhammad adalah penyebar ajaran Ibrahim yang tersesat
Tindakan yang mereka lakukan
Banyak hal yang belum disampaikan disini. Karena itu, silahkan simak kajian audionya dibawah ini …………..
.........
Kajian Hadits, 11 April 2012
Pernah menemukan barang di jalan? Apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim jika menemukan barang ? Ayo kita pelajari bersama hadis-hadis dari kitab Bulughul Mahram di bawah ini
Bab Luqathah (Barang Temuan)
Kitab Bulughul Mahram hadits no 755
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ : ( مَرَّ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِتَمْرَةٍ فِي اَلطَّرِيقِ، فَقَالَ : لَوْلَا أَنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُونَ مِنَ الصَّدَقَةِ لَأَكَلْتُهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
وَعَنْ عَبْدِ اَلْمُطَّلِبِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ اَلْحَارِثِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِنَّ اَلصَّدَقَةَ لَا تَنْبَغِي لِآلِ مُحَمَّدٍ, إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ اَلنَّاسِ ) وَفِي رِوَايَةٍ: ( وَإِنَّهَا لَا تَحِلُّ لِمُحَمَّدٍ وَلَا آلِ مُحَمَّدٍ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
وَعَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ اَلْجُهَنِيِّ رضي الله عنه قَالَ : ( جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَهُ عَنِ اللُّقَطَةِ ? فَقَالَ : اِعْرِفْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا , ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً , فَإِنْ جَاءَ صَاحِبُهَا وَإِلَّا فَشَأْنُكَ بِهَا قَالَ : فَضَالَّةُ اَلْغَنَمِ ? قَالَ : هِيَ لَكَ , أَوْ لِأَخِيكَ , أَوْ لِلذِّئْبِ قَالَ : فَضَالَّةُ اَلْإِبِلِ ? قَالَ : مَا لَكَ وَلَهَا ? مَعَهَا سِقَاؤُهَا وَحِذَاؤُهَا , تَرِدُ اَلْمَاءَ , وَتَأْكُلُ اَلشَّجَرَ , حَتَّى يَلْقَاهَا رَبُّهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ
وَعَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ آوَى ضَالَّةً فَهُوَ ضَالٌّ , مَا لَمْ يُعَرِّفْهَا ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ
وَعَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ وَجَدَ لُقَطَةً فَلْيُشْهِدْ ذَوَيْ عَدْلٍ , وَلْيَحْفَظْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا , ثُمَّ لَا يَكْتُمْ , وَلَا يُغَيِّبْ , فَإِنْ جَاءَ رَبُّهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا , وَإِلَّا فَهُوَ مَالُ اَللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا اَلتِّرْمِذِيَّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ , وَابْنُ اَلْجَارُودِ , وَابْنُ حِبَّان َ
وَعَنْ عَبْدِ اَلرَّحْمَنِ بْنِ عُثْمَانَ التَّيْمِيِّ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ لُقَطَةِ اَلْحَاجِّ ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ