Alkisah hiduplah seorang pria yang egois, Pak Kikir namanya. Dia menginginkan agar semua menjadi miliknya sendiri. Dia tidak suka berbagi dengan siapa pun, bahkan dengan temannya atau orang-orang miskin.
Suatu hari, pak Kikir kehilangan uang sebesar tiga ratus ribu. Dia pergi ke rumah temannya dan menceritakan bagaimana ia kehilangan uangnya. Temannya adalah seorang pria yang baik, pak Budiman namanya.
Sementara itu ketika pulang dari kerja, putri pak Budiman menemukan uang sebesar tiga ratus ribu di jalan. ketika ia tiba di rumah, ia mengatakan pada ayahnya apa yang telah ditemukan. Ayah gadis itu mengatakan bahwa uang itu milik temannya yang bernama pak Kikir dan mengajak putrinya untuk mengembalikan uang itu kepada pak Kikir.
Ketika tiba di rumah pak Kikir, pak Budiman menceritakan bagaimana putrinya telah menemukan uang tiga ratus ribu dan kemudian menyerahkannya kepada pak Kikir. Setelah menghitung uangnya timbullah sifat buruk pak Kikir, ia mengatakan bahwa uangnya masih hilang seratus ribu dan telah diambil oleh gadis itu karena sebenarnya uang yang hilang sebesar empat ratus ribu. Dia kemudian meminta ganti rugi sebesar seratus ribu rupiah. Tetapi pak Budiman menolak.
Pak Kikir kemudian pergi ke pengadilan dan mengadukan kepada hakim tentang apa yang telah ada terjadi antara dirinya dan pak Budiman.
Hakim memanggil pak Budiman dan putrinya. Ketika mereka, Hakim bertanya kepada putri pak Budiman berapa jumlah uang yang ditemukannya di jalan. Dia menjawab tig ratus ribu. Hakim bertanya kepada pak Kikir berapa jumlah uangnya yang hilang, pak Kikir menjawab empat ratus ribu.
Hakim kemudian memberi keputusan bahwa uang itu bukan milik pak Kikir karena gadis itu menemukan tiga ratus ribu dan bukan empat ratus ribu. Hakim kemudian menyuruh gadis itu untuk menyimpan uang itu dan jika ada yang mengaku sebagai pemiliknya Hakim akan menyuruhnya menemui gadis itu dan jika selama setahun tidak ada pemiliknya maka gadis itu boleh mengambil uang itu.
Mendengar keputusan Hakim, pak Kikir mengaku bahwa ia berbohong dan bahwa ia kehilangan uang hanya tiga ratus ribu tetapi hakim tidak mendengarkan dia. Akibatnya pak Kikir kembali kehilangan uang yang sebelumnya sudah ditemukan
kita harus jujur karena berbohong akan membawa musibah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar