Blogger news

--- Ya Allah jadikanlah cintamu tercurah padaku --- Jadikanlah kecintaan orang-orang yang mencintaimu adalah cintaku --- Jadikanlah segala tindakan dan amalku selalu mengantar kepada mencintaimu --- jadikanlah cintaku padamu melebihi segala hal dari diriku dan keluargaku ---

Minggu, 29 April 2012

KH Ma'ruf Islamuddin - Haji

Sudah lama KH Ma'ruf Islamuddin tidak bisa memberikan kajiannya yang khas disini. Oleh karena itu silahkan dinikmati kajian beliau tentang "Haji" di bawah ini .......

  .........

Baca selengkapnya......

Selasa, 24 April 2012

Kajian Penguripan, Selasa 24 April 2011


Kajian Penguripan yang diasuh oleh KH Imam Chambali pada pagi ini mengambil tema “SANTET”

Dalam sebuah kisah di Kitab Dalailun Nubuwwah mengisahkan bahwa Rasulullah disihir lalu turun surah al-Falaq dan An-Naas guna menjampinya kemudian beliau sembuh.

Banyak kontroversi tentang kisah ini karena banyak alim ulama Islam yang jauh dibawah beliau S.A.W. terjaga dari sihir. Masak nabinya bisa kena santet. Banyak juga yang membantah kisah ini seperti di blog dilldar dan masih banyak lagi


Karena itu mari kita pelajari bersama dan silahkan simak sendiri audio kajiannya di bawah ini ……………
.........

Baca selengkapnya......

Senin, 23 April 2012

Bengkel Hati, Senin 23 April 2011


Bengkel Pagi ini ustad Syukron sedang Umroh maka beliau diganti oleh KH Imam Chambali Pengasuh Pondok Pesantren Al Jihad Surabaya. Pagi ini beliau mengambil tema “3 golongan orang yang paling dibenci oleh Allah SWT” Naudzubillahi min dzalik

Dalam sebuah hadits disebutkan
“Ada tiga golongan yang Allah tidak pernah mau berbicara dengannya di akhirat, dan Allah tidak akan pernah mensucikan dosa-dosanya dan Allah tidak akan pernah mau melihat kepadanya bahkan mereka mendapat siksa yang sangat pedih, mereka adalah orang tua yang suka berzina, pemimpin yang tidak menepati janji, orang miskin yang sombong”


Dari hadits ini, kita berharap akan dihindarkan dari kemungkinan masuk menjadi tiga golongan yang sangat dibenci Allah ini. Tiga golongan ini antara lain:
1.  Orang tua yang suka berzina
Bertambah umur seharusnya membuat orang semakin menjauh dari perbuatan maksiat, bukan sebaliknya malah semakin menjadi-jadi. Sering kali kita dengar berita ada orang tua yang justru meninggal di lokalisasi atau tempat hiburan. Sungguh menjadi aib tidak hanya bagi almarhum, lebih-lebih bagi keluarga yang ditinggalkannya.
2.  Pemimpin yang tidak menepati janji
Di Indonesia yang kita cintai ini, sungguh banyak pemimpin yang hanya mengobral janji dan tidak pernah menepatinya. Hal ini mengakibatkan Indonesia sering ditimpa berbagai musibah dan tidak pernah tentram.
3. Orang miskin yang sombong
Orang kaya yang sombong masih pantas karena ada yang disombongkan namun jika orang miskin sombong sungguh terlalu….. 


Untuk lebih jelasnya simak audio kajian beliau di bawah ini ...... 


.........

Baca selengkapnya......

Rabu, 18 April 2012

Kajian Hadits 18 April 2012


Pagi ini ustad Abdurrahman Nafidz kembali berkenan mengisi kajian hadits di radio El Victor Surabaya. Yang dibahas adalah hadits di kitab Bulughul Mahram bab jenazah hadits no 424.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ  اَللَّذَّاتِ: اَلْمَوْتِ )  رَوَاهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perbanyaklah menyebut pelebur kenikmatan, yaitu : mati." Riwayat Tirmidzi dan Nasa'i, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban.

Dari hadits diatas kita diharapkan untuk :
-    Ingat mati
Ingat mati dapat menjadi kendali kita agar tidak melakukan perbuatan yang tidak terkontrol. menurut Ustadz Nafidz, setiap manusia akan mengalami 5 kali perubahan tempat hidup yaitu:
-    Hidup di alam ruh
-    Hidup di alam rahim
-    Hidup di dunia
-    Hidup di alam barzah
-    Hidup di alam akhirat


Pertanyaan dari pendengar

1.    Ada seorang bapak yang memiliki perbedaan prinsip agama dengan anaknya dan berwasiat bahwa jika ia mati tidak usah didoakan, apa yang harus dilakukan oleh anaknya? Bagaimana gambar yang diharamkan dalam islam?
Wasiat hukumnya wajib dijalankan oleh ahli warisnya, kecuali jika wasiat itu bertentangan dengan syariat, misalnya ada wasiat nanti kalau saya mati tidak usah disholati dan disewakan orkes saja. Termasuk wasiat untuk tidak usah didoakan, tetap saja didoakan supaya mendapat ampunan dari Allah SWT.
Mengenai gambar sebagaimana disebutkan dalam hadits.
“Tidak masuk malaikat dalam rumah (yang disana) ada anjing dan surrah”

Pengertian surrah ini yang kemudian menjadi khilafiyah. Pada mada masa Rasulullah surrah ini berupa patung yang dari berbagai bahan, yang kaya membuat dari emas, yang menengah dari perak atau batu, sedangkan golongan miskin membuatnya berupa gambar didinding rumahnya dan kemudian menyembahnya.
Para ulama kemudian berpendapat:
-    Surrah yang jelas dilarang adalah surrah baik berupa patung atau gambar yang ditujukan untuk disembah.
-    Surrah yang jelas dilarang adalah surrah baik berupa patung atau gambar dari makhluk hidup.
-    Surrah yang hukumnya adalah surrah baik berupa patung atau gambar yang bertujuan untuk kenangan, alat peraga pendidikan dan bukan untuk disembah.

2.    Bagaimana dengan wasiat dari orang tua bahwa warisan harus dibagi rata baik perempuan atau laki-laki?
Wasiat seperti itu boleh tidak dijalankan. Warisan tidak boleh dibagi rata, yang bisa dibagi rata hanya hibah semasa orang tua masih hidup. Untuk menyikapi wasiat orang tua tersebut bisa dilakukan:
-    Wasiat maksimal hanya sepertiga dari harta warisan, sehingga ambil sepertiga dulu kemudian dibagi rata, kemudian sisanya dibagi menurut hukum waris.

3.    Saya berutang 500.00 dan dibayar dengan angsuran 10x dengan total 600.000 bagaimana hukumnya ?
Itu hukumnya riba, dan riba hukumnya haram.

4.    Kita punya uang untuk ibadah haji dan numpuk selama 10 tahun di bank karena masih daftar antrian, apakah itu wajib dizakati?
-    Tidak ada zakat karena ONH, zakat hanya karena kekayaan yang tersimpan, penghasilan dll. Misalnya  ada kasus :
a.    Kita punya uang 100 juta dan 25 juta diambil untuk ONH dan nisab zakat 30 juta maka kita harus membayar dulu zakat dari uang 100 juta tadi dan ONH tidak wajib dizakati.
b.    Kita punya uang 25 juta untuk ONH dan nisab 30 juta maka ONH tidak wajib dizakati.

5.    Kalau kita setiap bulan sedekah 100 ribu apakah masih tetap wajib zakat?
Kalau untuk sekarang nisab zakat penghasilan sekitar angka 3 juta perbulan. Jadi yang gajinya 3 juta sampai keatas wajib zakat sekitar 75.000 perbulan. Kalau setiap bulan kita amalkan 100 ribu perbulan dengan niat sedekah bukan dengan niat zakat maka kita masih wajib zakat. Maka sebaiknya waktu kita amalkan uang 100 ribu itu kita niat zakat sehingga zakat telah terbayar dan sisanya dihukumi sadaqah.
 

Baca selengkapnya......

Jumat, 13 April 2012

Kajian Tafsir, Jumat 13 April 2012

Kajian Tafsir Al Quran, Jumat 14 April 2012

Pagi ini, Ustad Sumardi melanjutkan kembali tafsir dari surat Ali Imron yang telah sampai di ayat 69-71

69. segolongan dari ahli kitab ingin menyesatkan kamu, Padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.
70. Hai ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, Padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
71. Hai ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan Menyembunyikan kebenaran, Padahal kamu mengetahuinya?

Pada awal ayat ke 69 surat Ali Imron terdapat kata yang menarik yaitu “waddat” artinya kecintaan atau keinginan yang luar biasa dan demi kecintaan itu orang (yang diliputi “wadat” ini) akan rela mengorbankan segala sesuatu untuk mencapai kecintaan atau keinginan yang luar biasa itu. Kata “waddat” ini dipakai untuk menggambarkan keinginan sebagian orang-orang ahli kitab yang luar biasa untuk menyesatkan kaum muslim.

Mengapa keinginan mereka begitu besar?

Disebutkan dalam surat Al Baqarah: 109
109. sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari ayat diatas tergambar bahwa ada kecemburuan sosial dan kedengkian yang begitu besar dari kaum Yahudi kepada nabi Muhammad dan kaum Islam pada waktu itu, karena posisi mereka di Madinah saat itu mulai tergeser oleh kaum Muslim baik dari segi sosial, agama dan terutama ekonomi.

Posisi Yahudi sebelum umat Islam datang ke Madinah :
1. Sangat mapan dan posisi tawarnya tinggi
2. Mereka merasa superior dalam hal agama karena punya kitab suci, sedangkan penduduk asli Medinah tidak memiliki kitab suci
3. Secara ekonomi, posisi penduduk asli Madinah profesinya masih tradisional misalnya perkebunan, kerajinan, sedangkan kaum Yahudi bergerak dibidang perdagangan yang menentukan pasar.

Posisi Yahudi setelah umat Islam datang ke Madinah :
1. Posisi ekonomi mereka terancam oleh kedatangan para umat Islam dari Mekkah yang rata-rata juga berprofesi sebagai pedagang seperti Abu Said al Kudri, Amr bin Ash, sehingga timbul pasar-pasar baru di Madinah sehingga umat Yahudi tidak lagi memegang posisi tawar yang tinggi seperti dulu.
2. Posisi sosial agama mereka terganggu oleh klaim kerasulan nabi Muhammad yang mengakibatkan banyak penduduk asli Madinah yang masuk Islam dan kini umat Yahudi tidak lagi dianggap sebagai umat yang “istimewa” karena memiliki kitab suci.
3. Posisi politik nabi Muhammad semakin meningkat dan mengancam posisi kaum Yahudi

Dari berbagai sebab itu, kemudian mereka melakukan berbagai provokasi untuk menyesatkan umat Islam seperti:
1. Mengatakan bahwa Al Quran adalah saduran bebas dari Taurat karena banyak cerita yang sama. Padahal kalau kita mempelajari kedua kitab itu maka hal itu dengan mudah akan terbukti tidak benar.
2. Mereka menganggap bahwa nabi Muhammad adalah murid dari seorang pendeta Yahudi
3. Mereka menganggap bahwa nabi Muhammad adalah penyebar ajaran Ibrahim yang tersesat

Tindakan yang mereka lakukan


Banyak hal yang belum disampaikan disini. Karena itu, silahkan simak kajian audionya dibawah ini …………..

.........

Baca selengkapnya......

Rabu, 11 April 2012

Kajian Hadits, 11 April 2012

Kajian Hadits, 11 April 2012

Pernah menemukan barang di jalan? Apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim jika menemukan barang ? Ayo kita pelajari bersama hadis-hadis dari kitab Bulughul Mahram di bawah ini

Bab Luqathah (Barang Temuan)

Kitab Bulughul Mahram hadits no 755

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ : ( مَرَّ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِتَمْرَةٍ فِي اَلطَّرِيقِ، فَقَالَ : لَوْلَا أَنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُونَ مِنَ الصَّدَقَةِ لَأَكَلْتُهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ

Anas berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melewati sebuah kurma di jalan. Lalu bersabda: "Seandainya aku tidak khawatir bahwa kurma itu dari zakat, niscaya aku memakannya." Muttafaq Alaihi.

Hadis diatas menunjukkan bahwa :
1. Boleh mengambil (memiliki) sesuatu yang ditemukan di jalan dan memilikinya jika :
- Barang tersebut tidak diketahui pemiliknya.
- Barang tersebut nilainya murah (sederhana) di jaman Rasulullah diibaratkan sebutir kurma.
- Barang tersebut tidak hanya makanan tetapi juga dapat dikiaskan dengan barang lainnya.
2. Diharamkan untuk bersadaqoh kepada Rasulullah dan keturunannya dari Bani Hasyim. Rasulullah dan keturunannya dilarang memakan barang sodaqoh, sebagaimana riwayat lain yang menceritakan bahwa : suatu ketika ada seseorang shodaqoh makanan (kepada orang lain bukan kepada nabi), setelah diserahkan kepada Rasulullah tiba-tiba Hasan, cucu Nabi yang masih kecil langsung mengambil dan memakannya oleh Rasulullah dicegah dan diperintahkan memuntahkannya, sebagaimana Hadits ke 480 yang berbunyi:

وَعَنْ عَبْدِ اَلْمُطَّلِبِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ اَلْحَارِثِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( إِنَّ اَلصَّدَقَةَ لَا تَنْبَغِي لِآلِ مُحَمَّدٍ, إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ اَلنَّاسِ ) وَفِي رِوَايَةٍ: ( وَإِنَّهَا لَا تَحِلُّ لِمُحَمَّدٍ وَلَا آلِ مُحَمَّدٍ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abdul Muttholib Ibnu Rabi'ah Ibnu Harits bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya zakat itu tidak patut bagi keluarga Muhammad, karena ia sebenarnya adalah kotoran manusia." Dan menurut suatu riwayat: "Sesungguhnya ia tidak halal bagi Muhammad dan keluarga Muhammad." Riwayat Muslim.


Kitab Bulughul Mahram hadits no 756, 757 dan 758

وَعَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ اَلْجُهَنِيِّ رضي الله عنه قَالَ : ( جَاءَ رَجُلٌ إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَهُ عَنِ اللُّقَطَةِ ? فَقَالَ : اِعْرِفْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا , ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً , فَإِنْ جَاءَ صَاحِبُهَا وَإِلَّا فَشَأْنُكَ بِهَا قَالَ : فَضَالَّةُ اَلْغَنَمِ ? قَالَ : هِيَ لَكَ , أَوْ لِأَخِيكَ , أَوْ لِلذِّئْبِ قَالَ : فَضَالَّةُ اَلْإِبِلِ ? قَالَ : مَا لَكَ وَلَهَا ? مَعَهَا سِقَاؤُهَا وَحِذَاؤُهَا , تَرِدُ اَلْمَاءَ , وَتَأْكُلُ اَلشَّجَرَ , حَتَّى يَلْقَاهَا رَبُّهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه ِ

Zaid Ibnu Khalid al-Juhany berkata: Ada seseorang datang kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menanyakan tentang barang temuan. Beliau bersabda: "Perhatikan tempat dan pengikatnya, lalu umumkan selama setahun. Jika pemiliknya datang, berikanlah dan jika tidak, maka terserah engkau." Ia bertanya: Bagaimana dengan kambing yang tersesat?. Beliau menjawab: "Ia milikmu, atau milik saudaramu, atau milik serigala." Ia bertanya lagi: Bagaimana dengan unta yang tersesat?. Beliau bersabda: "Apa hubungannya denganmu? Ia mempunyai kantong air dan sepatu, ia bisa datang ke tempat air dan memakan tetumbuhan, hingga pemiliknya menemukannya." Muttafaq Alaihi.

Kitab Bulughul Mahram hadits no 757

وَعَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ آوَى ضَالَّةً فَهُوَ ضَالٌّ , مَا لَمْ يُعَرِّفْهَا ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ

Dari Zaid Ibnu al-Juhany Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menyembunyikan hewan yang tersesat, ia adalah orang sesat selama belum mengumumkannya." Riwayat Muslim.

Kitab Bulughul Mahram hadits no 758

وَعَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ وَجَدَ لُقَطَةً فَلْيُشْهِدْ ذَوَيْ عَدْلٍ , وَلْيَحْفَظْ عِفَاصَهَا وَوِكَاءَهَا , ثُمَّ لَا يَكْتُمْ , وَلَا يُغَيِّبْ , فَإِنْ جَاءَ رَبُّهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا , وَإِلَّا فَهُوَ مَالُ اَللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا اَلتِّرْمِذِيَّ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ , وَابْنُ اَلْجَارُودِ , وَابْنُ حِبَّان َ

Dari Iyadl Ibnu Himar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menemukan barang hilang, hendaknya ia mencari kesaksian dua orang adil, menjaga tempat dan pengikatnya, serta tidak menyembunyikan dan menghilangkannya. Apabila pemiliknya datang, ia lebih berhak dengannya. Apabila tidak datang, ia adalah harta Allah yang bisa diberikan kepada orang yang dikehendaki." Riwayat Ahmad dan Imam Empat kecuali Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Al-Jarud dan Ibnu Hibban.

Kitab Bulughul Mahram hadits no 759

وَعَنْ عَبْدِ اَلرَّحْمَنِ بْنِ عُثْمَانَ التَّيْمِيِّ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ لُقَطَةِ اَلْحَاجِّ ) رَوَاهُ مُسْلِم ٌ

Dari Abdurrahman Ibnu Utsman al-Taimy Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang mengambil barang hilang milik orang haji. Riwayat Muslim.

Hadis diatas menunjukkan bahwa :
1. Kalau menemukan suatu barang yang sifatnya awet (tidak mudah rusak) misalnya uang, maka harus diumumkan kepada khalayak ramai selama 1 tahun, setelah 1 tahun boleh memilikinya (kalau tidak ada pemiliknya)..
2. Kalau menemukan suatu barang yang sifatnya mudah rusak, maka harus diumumkan kepada khalayak ramai sampai batas barang tersebut tidak rusak kemudian boleh memilikinya (kalau tidak ada pemiliknya)..
Misalkan menemukan buah yang diperkirakan akan rusak setelah 1 minggu, maka harus diumumkan dan setelah 6 hari boleh memilikinya (memakannya) karena setelah 1 minggu barang tersebut akan rusak (kalau tidak ada pemiliknya).
3. Dilarang mengambil sesuatu di Makkah dan Madinah saat ibadah haji (meskipun hanya sebutir kerikil). Anda boleh mengambil barang tersebut jika:
a. Tahu pemilik barangnya dan berniat akan mengembalikan kepada pemiliknya
b. Berniat untuk memberikan kepada petugas yang akan mengembalikan kepada pemiliknya
4. Jika menemukan binatang (misal kambing atau sapi) maka harus diumumkan selama 1 tahun dan memeliharanya. Jika ada yang mengaku menemukannya boleh menagihkan biaya pemeliharaan binatang tersebut kepada pemiliknya.
5. Jangan mengambil barang


(ANTUM) ANda Tanya Ustadz Menjawab (Telp 8419390, SMS 081332700933)

1. Saya pernah diberi mertua seuntai kalung yang ditemukannya di jalan beberapa tahun lalu. Apa yang harus saya lakukan ?
Karena tidak tahu bahwa mertuanya dulu pernah mengumumkan atau tidak, maka sebaiknya tidak dimiliki sendiri, bisa dijual kemudian hasilnya disedekahkan.

2. Pada saat pulang ibadah haji, mertua baru tahu bahwa ditasnya ada sisa kerikil untuk jumroh yang terbawa pulang ke Indonesia, apa yang harus dilakukan?
Sebaiknya dikembalikan ke tanah suci, bisa dititipkan kepada orang yang akan naik haji untuk dikembalikan ke tanah suci, letaknya boleh sembarang tidak harus persis di tempat mengambilnya dulu. Karena ada beberapa cerita orang yang membawa barang-barang dari tanah suci kemudian setelah pulang kemudian sakit atau kurang tentram hidupnya.

3. Di toko saya sering ada barang tertinggal misal helm, apa yang harus dilakukan? Apa boleh kita (memakai) meminjamnya sebentar?
Harus diumumkan selama setahun dan tidak boleh menggunakan atau meminjamnya.

4. Kalau kita menemukan uang 5000 di jalan boleh memakainya atau harus mengumumkannya?
Mungkin di jaman sekarang uang 5000 bisa dianggap sebagai barang yang bernilai murah (sederhana) dan kita boleh memilikinya tanpa mengumumkannya. Asal kita tidak tahu siapa pemiliknya.

5. Kalau kita terlanjur menjual barang yang kita temukan sementara kejadian tersebut sudah lima tahun lalu?
Kalau barang temuan tersebut belum kita pernah umumkan maka anda harus menggantinya. Jika suatu barang temuan kita jual sebelum 1 tahun dan pemiliknya datang maka kita wajib menggantinya.

6. Kalau kita tdak boleh membawa barang dari tanah suci, bagaimana dengan air zam-zam?
Ada perkecualian tentang air zam-zam. Air ini dibolehkan untuk mengambil dan membawanya pulang ke tanah air.

Jika anda kurang mantab dengan tulisan ini, silahkan simak audio kajiannya dibawah ini ……

.........

Baca selengkapnya......